Mengukuhkan Peran PTKIM Jawa Timur: Baitul Arqom Kolaboratif sebagai Wahana Transformasi Keilmuan dan Spiritualitas

Probolinggo, suarakonservatif.id – Pendidikan tinggi memiliki peran sentral dalam mencetak generasi intelektual yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga berkarakter dan memiliki spiritualitas yang kokoh. Dengan semangat membangun pendidikan tinggi yang lebih maju dan berdaya saing, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Muhammadiyah (PTKIM) se-Jawa Timur menyelenggarakan Baitul Arqom Kolaboratif pada 15-16 Ramadan 1446 H di Institut Ahmad Dahlan (IAD) Probolinggo. Kegiatan ini menjadi ajang penguatan ideologi, pemikiran keislaman, serta peningkatan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan dalam menghadapi tantangan dunia akademik yang semakin kompleks.

Meneguhkan Identitas Akademik Berbasis Keislaman
Baitul Arqom ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Prof. Dr. Biyanto, M.Ag., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya penguatan ideologi Muhammadiyah dalam dunia akademik agar tetap relevan dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Sementara itu, Rektor IAD Probolinggo, Dr. Benny Prasetiya, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk spirit kebersamaan untuk memajukan PTKIM di Jawa Timur dengan fokus pada penguatan keilmuan dan kepemimpinan akademik yang berbasis nilai-nilai Islam.

Dengan mengangkat tema “Transformasi Pendidikan Tinggi: Integrasi Keilmuan, Etika, dan Spiritualitas dalam Membangun Perguruan Tinggi yang Berkemajuan”, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana perguruan tinggi Muhammadiyah dapat mengharmoniskan keilmuan, etika, dan spiritualitas dalam seluruh aspek pengelolaan dan pengembangan institusi.

Menyelami Pemikiran dan Strategi Pendidikan Tinggi Muhammadiyah
Rangkaian acara Baitul Arqom ini menghadirkan berbagai pakar dan akademisi terkemuka dari lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) serta Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, yang membahas beragam topik strategis melalui sesi panel, di antaranya:

✅ Panel 1 – Prof. Dr. Biyanto, M.Ag.: “Ideologi Gerakan Persyarikatan Muhammadiyah: Fondasi Al-Qur’an dan Sunnah”
Diskusi ini menguraikan akar gerakan Muhammadiyah yang bersumber dari nilai-nilai Al-Qur’an dan Sunnah, serta bagaimana implementasinya dalam dunia akademik dan sosial.

✅ Panel 2 – Prof. Dr. H. Tobroni, M.Si.: “Kepemimpinan Berbasis Spiritualitas dalam Perguruan Tinggi Muhammadiyah: Studi Kasus Universitas Muhammadiyah Malang”
Kajian ini membedah bagaimana nilai-nilai spiritualitas dapat membentuk kepemimpinan akademik yang kokoh, berintegritas, dan membawa kemajuan bagi institusi.

✅ Panel 3 – Prof. Achmad Jainuri, M.A., Ph.D.: “Mengurai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) dalam Perguruan Tinggi Muhammadiyah”
AIK merupakan identitas khas PTKIM, yang menjadi landasan dalam membentuk kurikulum dan karakter lulusan. Diskusi ini menyoroti tantangan dan strategi dalam memperkuat AIK di perguruan tinggi.

✅ Panel 4 – Pakar Hadis dari PWM Jawa Timur dan UIN Sunan Ampel Surabaya: “Pemikiran Teologi Muhammadiyah: Antara Salafisme dan Modernisme”
Panel ini mengupas dinamika teologi Muhammadiyah dalam konteks modernitas serta bagaimana Muhammadiyah tetap memegang prinsip tajdid (pembaruan) yang adaptif tanpa kehilangan identitasnya.

✅ Panel 5 – Dr. Hidayatullah, M.Si.: “Tata Kelola dan Pengembangan PTKIM: Membangun Perguruan Tinggi yang Kompetitif dan Berdaya Saing”
Kajian ini memberikan wawasan tentang strategi pengelolaan institusi pendidikan tinggi yang berkelanjutan, inovatif, dan tetap berpijak pada nilai-nilai Islam.

Membangun Masa Depan Pendidikan Tinggi Islam yang Berkemajuan
Baitul Arqom ini tidak sekadar menjadi ajang diskusi akademik, tetapi juga menjadi wahana refleksi bagi para dosen dan tenaga kependidikan untuk memperkuat etos kerja, integritas, serta visi ke depan dalam membangun PTKIM yang unggul.

Dalam era yang semakin kompetitif dan disruptif, perguruan tinggi Muhammadiyah di Jawa Timur diharapkan mampu terus melakukan inovasi tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman. Dengan kolaborasi dan semangat kebersamaan, PTKIM tidak hanya menjadi pusat keilmuan, tetapi juga menjadi mercusuar peradaban yang menerangi masa depan umat dan bangsa.

Baitul Arqom ini menjadi bukti bahwa Muhammadiyah senantiasa berkomitmen dalam mencetak insan akademik yang memiliki kecerdasan intelektual, integritas moral, serta spiritualitas yang kuat dalam membangun masyarakat yang berkemajuan. (BP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *